WHAT TIME IS IT? (JAKARTA)

Tuesday, March 29, 2011

METODE ILMIAH


Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan observasi serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Metode ilmiah merupakan suatu prosedur (urutan langkah) yang harus dilakukan untuk melakukan suatu proyek ilmiah (science project).
Kegiatan melakukan penelitian, merupakan aktivitas yang didasarkan pada langkah berpikir yang sistematis. Untuk melakukan penelitian ilmiah ada enam langkah penting yang perlu mendapatkan perhatian, yakni :

a. Problem atau masalah
b. Identifikasi, pembatasan dan perumusan masalah
c. merumuskan hipotesis
d. mengumpulkan bukti empiris lewat data
e. mengulang kembali eksperimen untuk memperoleh bukti yang lebih kuat.
f. Kesimpulan.
Ke enam langkah ini merupakan rangkaian dalam penelitian ilmiah.
Kesadaran akan adanya masalah merupakan langkah awal yang perlu dipupuk agar kita dapat mengembangkan penelitian ilmiah. Masalah ini harus dapat dirumuskan secara jelas dan operasional sehingga dapat dilakukan pengumpulan bukti berupa data. Agar masalah dapat dikaji secara mendalam dan jelas, maka perlu dilakukan identifikasi dan pembatasan
masalah. Lewat kegiatan identifikasi dan pembatasan masalah ini permasalahan yang akan diteliti dapat diungkap dengan pernyataan yang merupakan rumusan masalah. Keberhasilan suatu penelitian ilmiah ditentukan oleh persoalan yang dirumuskan secara baik. Menyatakan masalah artinya memulai dengan mengoperasionalisasikan pertanyaan dengan apa, bagaimana dan mengapa. Merumuskan hipotesis, merupakan langkah penting dalam membuat jawaban atau dugaan sementara. Dari sekian banyak hipotesis yang dapat diajukan tugas yang paling penting adalah memilih satu hipotesis yang
terbaik yang dapat dilakukan eksperimen.
Lewat hipotesis inilah eksperimen dirintis dan dilaksanakan. Mendesain dan melaksanakan eksperimen adalah upaya untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan. Dalam upaya mengumpulkan bukti tersebut peneliti, perlu memperhatikan instrumen, alat pengumpul data. Dalam hubungan ini pengaturan alat dan bahan eksperimen, diskusi dengan teman dan guru, mencaatat data yang terkumpul merupakan kegiatan yang dianjurkan agar eksperimen dapat berlangsung dengan lancar. Apabila pengamatan yang dilakukan tidak benar, maka pembuktian hipotesis menjadi keliru dan apa akhirnya eksperimen juga akan keliru. Perlu diungkapkan disini pada umumnya dalam IPA data yang terkumpul merupakan data kuantitatif atau dinyatakan dengan angka. Oleh sebab itu diperlukan pengulangan-pengulangan eksperimen dengan memperhatikan kondisi tempat dimana dilakukan eksperimen. Dengan pengulangan ini akan diperoleh data yang terbaik sehingga kesimpulan dapat dirumuskan. Membuat kesimpulan artnya menguji dan meringkas data untuk dihasilkan suatu teori, hukum, terapan maupun menghasuilkan masalah baru yang
perlu ditindak lanjuti
Ciri-ciri metode ilmiah :
1. Perumusan masalah jelas dan spesifik
2. Masalah merupakan hal yang dapat diamati
3. Jawaban permasalahan didasarkan pada data
4. Proses pengumpulan dan analisis data, serta pengambilan keputusan berdasarkan logika yang benar
5. Kesimpulan siap/terbuka untuk diuji oleh orang lain
Sifat metode ilmiah :
1. Efisien : dalam penggunaan sumber daya tenaga, biaya dan waktu
2. Terbuka : dapat dipakai oleh siapa saja
3. Logis : sesuai dengan logika/ aturan berfikir yang telah ditetapkan dalam cabang ilmu pengetahuan yang bersangkutan
4. Obyektif : berkenaan dengan sikap yang tidak tergantung pada suasana hati, prasangka atau pertimbangan nilai pribadi
5. Sistematis : adanya konsistensi dan keteraturan internal
6. Andal : dapat diuji kembali secara terbuka
7. Dirancang : ilmu pengetahuan dikembangkan menurut suatu rancangan yang menerapkan metode ilmiah.
8. Akumulatif : himpunan data /fakta, teori, hukum,dll.

http://merisetialestari.blogspot.com/
http://www.membuatblog.web.id/2010/02/metode-ilmiah.html
http://veblue.blogspot.com/2010/03/metode-ilmiah.html
http://alphaomega86.tripod.com/metode_ilmiah.htm

Friday, March 11, 2011

Karya Tulis Ilmiah dan Karya Non Ilmiah


Pengertian
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Maka sudah selayaknyalah, jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain. Jikapun, tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu. Disebut juga dengan penelitian lanjutan.


Ciri -ciri
Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu :
a)struktur sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
b)komponen dan substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
c)sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
d)penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

Contoh karya ilmiah antara lain adalah artikel ilmiah, desertasi, skripsi, kertas kerja dan makalah.


Karya Non Ilmiah

Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).

Ciri-ciri
· ditulis berdasarkan fakta pribadi,
· fakta yang disimpulkan subyektif,
· gaya bahasa konotatif dan populer,
· tidak memuat hipotesis,
· penyajian dibarengi dengan sejarah,
· bersifat imajinatif,
· situasi didramatisir,
· bersifat persuasif.
· tanpa dukungan bukti
Contoh karya non ilmiah adalah dongeng, cerpen, drama, novel,roman dan lain-lain.




Sumber: